Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang
belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna
dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang
merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan
kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang
punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system
kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh
menjadi salurannya. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang: Mempunyai
tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.Mempunyai otak
yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.Tubuh berbentuk simetris
bilateral.mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak
mutlak ada contohnya pada katak. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang
sebagai berikut: Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon
untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuhSusunan
saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakangBersuhu tubuh panas dan tetap
(homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan
(poikiloternal)Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit
dan insang operculumAlat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus
yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakangKulit terdiri atas
epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)Alat reproduksi
berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan
testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma 1. Hewan bertulang belakang
(vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu: Kelas Pisces (Ikan)Kelas Amphibi
(Latin amphi = dua, bia = hidup)Kelas Reftilia (Bahasa latin repare =
merangkak/merayap)Kelas Aves (Burung)Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya
kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
Kelas Pisces
(Ikan) Ciri utama
Pisces sebagai berikut: - Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air -
Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit - Tubuh terdiri atas
Kepala - Rangka tersusun atas tulang sejati - Jantung terdiri atas satu serambi
dan satu bilik - Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk
menentukan arah dan posisi berenang Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo
antara lain: 1. Ordo Apodes Familia (1) : Angulidae Species : Ikan panjang
(Arguilia vulgaria) Familia (2) : Muruenidae 2. Ordo Acthopterygi Familia (1) :
Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer) Familia (2) : Muruenidae 3. Ordo
Heterostonata Species : Ikan lidah 4. Ordo Labysinthici Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates carca lifer) Familia : scombridae Species :
tongkol (enthymus palamys) 5. Ordo Masacop Terygii Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (chonos-chonos) Famili (2) : ikan salam (salmosalor) 6.
Ordo Ostariophysi Familia (1) : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae Peranan - Sumber protein hewahi dan vitamin A - Lemak
ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh - bahan kerajinan (sepatu, tas,
sampul buku, pelapis kotak) - bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk
bahan perekat - sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak
Kelas Amphibia Amfibi adalah kelompok vertebrata darat yang
paling primitif, menduduki tempat peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan
darat. Perubahan tempat kehidupan ini menyebabkan seakan-akan kelompok ini
masih mencari-cari pola yang sesuai, sehingga terlihat adanya model-model
kehidupan, wujud dan ciri-ciri kelompok yang beragam. Di samping adanya model
dan wujud yang beragam, juga terjadi perubahan alat-alat tubuh yang disesuaikan
dengan cara hidup di darat, misalnya perlu paru-paru, tungkai, choana, dan
lain-lain. Untuk klasifikasi Amphibia diperlukan kombinasi berbagai ciri.
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut: - Dapat hidup di air dan di darat ataupun
tempat-tempat yang lembab - Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup
(habitat) di dua alam - Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan
berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu
berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya
tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara
itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian
katak menjadi dewasa. - Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi
di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal). Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa
ordo: 1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus) 2. Ordo anura/solienta (amphibia
tidak berekor tetapi memiliki kaki) Famili : Ranidae Species : Katak buduk,
katak hijau (Kamacun crivoras) Familia : hyhidae Species : katak pohon (hyla
SP) 3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki) Familia :
pretidae Species : aning lumpru (necturus onaculanu) Familia : crypto bran
chidae Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis) Peranan -
Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung - Untuk tes kehamilan
- Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa - Membantu membinasahkan
nyamuk - Untuk dikonsumsi - Sebagai natural biological control
Kelas reftilia
(hewan melata) Reptilia
adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya karena mereka bernapas dengan
paru-paru sepanjang hidupnya. Sebagai hewan darat yang hidup di lingkungan
kering, kulitnya memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Lapisan ini
mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik. Kulit sedikit sekali mengandung
kelenjar kulit. Ada di antaranya yang selain mempunyai sisik epidermis juga
mempunyai sisik dermis, misalnya buaya. Pada anggota Lacertilia pengelupasan
kulit terjadi sedikit demi sedikit, sedangkan pada ular terjadi sekaligus.
Reptil termasuk Tetrapoda sehingga memiliki 4 buah tungkai atau kaki, tetapi
ada pula di antara anggota-anggotanya yang tungkainya mereduksi atau menghilang
sama sekali. Menghilangnya tungkai-tungkai itu merupakan ciri sekunder, atau
wujud adaptasi terhadap lingkungan. Hewan reptil berkloaka dengan celah
berbentuk transversal atau longitudinal. Sebagai hewan darat reptil telah memiliki
langit-langit sekunder, dan pada buaya perkembangannya telah sempurna. Semua
reptil bergigi kecuali kura-kura. Perlekatan gigi-gigi itu ada yang acrodont,
pleurodont, thecodont. Pada anggota Lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat
digunakan sebagai ciri penting untuk klasifikasi. Alat pendengar, ada yang
dilengkapi dengan telinga luar dan ada yang tidak. Mata ada yang berkelopak dan
dapat bergerak, ada pula yang kelopaknya tidak dapat bergerak serta berubah
menjadi bangunan transparan. Reptil jantan memiliki alat kelamin luar berupa
sebuah penis atau satu pasang hemipenis. Embrio memiliki gigi telur untuk
merobek cangkang telur pada waktu menetas. Klasifikasi reptil, pada awalnya
didasarkan atas arsitektur tengkoraknya. Formulasi ini dikemukakan oleh Osborn
tahun 1903, yaitu ditunjukkan dengan adanya ciri-ciri tengkorak: anapsid,
diapsid, synapsid (parapsid). Sekarang klasifikasi reptil tersebut telah banyak
berubah, dan dibagi menjadi 4 ordo: Testudinata, Rhynchocephalia, Squamata dan
Crocodilia. Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut: - Kulit kering
bersisik dari zat tanduk karena zat kertin - Bernafas dengan paru-paru -
Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu
lingkungan - Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar
beranak, contohnya ular. - Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi
dan dua bilik yang masih belum sempurna. Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa
ordo antara lain: 1) Ordo crocodilia Familia : crocodylidae Species : buaya
sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus) 2) Ordo chelonia
Familia (1) : crocodylidae Species : penyu (chelaina nydas) Familia (2) :
tryony chidae Species : kuya (try ony x cartilaginews) Familia (3) :
testudinidae Species : kura-kura (euora ambirinesis) 3) Ordo cacerilia Familia
(1) : cacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus) Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko monarchis) Familia (3) : henoermatidae Species : kadal
(heloderma SP) Familia : varanidae Species : komodo (voronus komodensis) biawak
(voronus salvator 4) Ordo Aphidia Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya
Kelas aves (burung) Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu
merupakan ciri spesifik burung, yang tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda
lainnya. Pada hakikatnya bulu berfungsi sebagai alat untuk terbang, karena
burung merupakan perkembangan filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu
diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik reptil yang menjadi moyang burung.
Selain itu bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung agar tetap
tinggi. Sebelum burung benar-benar dapat terbang ada suatu bentuk makhluk yang
sebagian ciri-cirinya menyerupai burung dan sebagian yang lain menyerupai
reptil. Bentuk ini dipandang atau dianggap sebagai bentuk perkembangan reptil
menuju burung. Makhluk yang fosilnya ditemukan di Jerman ini diberi nama
Archaeopteryx lithographica. Berdasarkan atas kemampuan terbangnya, burung
dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu Ratitae yang anggota-anggotanya tidak dapat
terbang karena alat-alat terbangnya tidak memadai. Kelompok kedua adalah
Carinatae yang mencakup burung-burung yang mampu terbang, bahkan ada yang
sangat pandai terbang. Ciri utama aves sebagai berikut: - Alat penglihatan,
alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik - Berdarah panas
(homoioteral) - Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang
sudah berkembang dengan baik - Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi
terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal) - Terdapat sepasang testis,
Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri. Aves dapat
dibagi menjadi beberapa ordo antara lain: 1) Ordo colombiforines Familia :
columbidal Species : perkutut (geopilia striata) 2) Ordo coraciiformes Familia
: arcedinadae Species : telengket (harcy concholm) 3) Ordo grana cares Familia
(1) : ardidae Species : bangau (reptotilas javanicus) Familia (2) : rassidal
Species : mordar (parphyrio albus) 4) Ordo nato tores Familia (1) : laridae
Species : dara laut Familia (2) : pamilirostros Species : bebek / itik (anus
koshos) Familia (3) : sphe niscidae Species : pinguin (aptenodytes SP) 5) Ordo
rapaces Familia (1) : fontanida Species : alap-alap (falco papuanus) Familia
(2) : strigi dae Species : burung hantu (suba kukua) Peranan Aves 1.
Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani. 2. Telur ayam dan itik untuk
ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue 3. Membuka lapangan kerja 4. Untuk
kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya 5. Sebagai predator alami 6.
Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa 7. Sebagai bahan
industri,misalnya untuk bulu tangkis 8. Burung dilatih dan dilombakan
Kelas Mamalia Nama Mamalia berasal dari ciri utama
anggota-anggota (hewan) yang memiliki glandula mammae. Selain itu ciri lainnya
adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan ini
disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu, kelenjar
peluh (keringat) dan kelenjar minyak. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar
lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi. Berdasarkan sifatnya gigi-gigi
mamalia adalah heterodont, thecodont, dan diphyodont. Dipandang dari cara
menapakkan kakinya, mamalia ada yang bersifat plantigrad, digitigrad, dan
unguligrad. Mamalia juga memiliki diafragma yang memisahkan rongga dada dari
rongga perut. Dipandang dari aktivitasnya, ada mamalia yang nocturnal dan ada
yang diurnal. Secara umum, ada mamalia yang bermanfaat, ada yang merugikan dan
ada yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Jumlah spesies mamalia yang telah
dikenal mamalia tidak kurang 4.000 dan dikelompokkan ke dalam sejumlah ordo.
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut: - Umumnya hidup di daratan,
tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma - Berdarah
panas - Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak - Otak
berkembang dengan baik - Fertilisasi internal - Bernafas dengan paru-paru -
Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna Macam-macam ordo hewan mamalia antara
lain: 1) Ordo dactyla Species : Topis (clocidura marina) Badak Jawa (rhino
cerassoondaicus) 2) Ordo insectivora Species : cecurut (cocidura mosina) Tupai
(tupaja javarita) 3) Ordo phalidata Species : trenggiling (tubuh bersisik) 4)
Ordo chiroptera Species : kelelawar (micro chiroptera SP) Kalong
(megachiroptera SP) 5) Ordo marsupiala Species : kucing (fell is catus) Singa
(fell is lion) Harimau (fell is tigris) Serigala (canislupus) 6) Ordo
marsopialia Species : kanguru (macropus) Kuskus (plalanger) 7) Ordo
prosboscidae Species : gajah (elephan indicus) Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea Species : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri) Peranan Hewan Mamalia Makanan - sapi - kambing
Minuman - susu sapi - susu kuda Peliharaan - lepus Sp (kelinci) - canis
familiaris (anjing) Hiasan - ikan ditaruh di akuarium - Obat Sistem
Pencernaan Pada Hewan Vertebrata Proses pencernaan makanan dapat
terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang
mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara
kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
1. Sistem Pencernaan pada ikan Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan
yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai
lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan
seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah
tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran
dari saluran pencernaan 2. Sistem pencernaan pada amphibia Sebagai contohnya
adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka.
Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah
yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam
lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas. 2. Sistem
pencernaan pada reptilia Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran
pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka.
Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada
reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura
berbentuk agak bulat. 3. Sistem pencernaan pada burung Sebagai contoh burung
merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas,
keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.
4. Sistem pencernaan pada mamalia Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung
yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala
(reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang
berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam
perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah
dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab
dan akhirnya ke perut masam
PEMBAHASAN
KHUSUS PERANAN
HEWAN MAMALIA KAMBING DAN DOMBA
Domba dan Kambing memiliki banyak kesamaan, terkadang
orang tidak bisa membedakan antara keduanya. Domba dan kambing sebenarnya
adalah dua spesies yang berbeda, dalam bahasa latin Domba dikenal sebagai Ovis
Aries sedangkan Kambing disebut Capra hircus. Pemisahan ini
dilakukan berdasarkan karakteristik kedua hewan ini. Lebih jauh lagi jumlah
kromosom (bagian sel yang menentukan karakteristik hewan/manusia) Domba
memiliki 54 kromosom sedangkan kambing memiliki 60 kromosom.
Klasifikasi
Ilmiah Domba Kambing
Kingdom Animalia Animalia
Filum Chordata Chordata
Kelas Mamalia Mamalia
Ordo Artiodactyla Artiodactyla
Family Bovidae Bovidae
Sub Family Caprinae Caprinae
Genus Capra Ovis
Spesies Capra
hircus Ovis aries
Hampir setiap orang yang ditanya bagaimana cara membedakan domba dan kambing
menjawab struktur rambut (lebih dikenal dengan istilah bulu) yang menutupi
tubuhnya berbeda. Kambing memiliki bulu yang lurus sedangkan domba bulunya
keriting. Namun ketika ditanya lagi “bagaimana kalau keduanya dicukur
bulunya?”, dua duanya akan sangat mirip dan sulit untuk membedakannya. Selain
dari membedakan tipe bulu sebagaimana disebutkan diatas, ada beberapa cara lain
yang bisa kita gunakan buat membedakan antara domba dan Kambing. Ekor, antara
domba dan kambing memiliki perbedaan di ekornya. Kalau kita perhatikan bagian
ekor dari kambing dia tegak ke atas sementara domba jatuh terkulai ke bawah. Perbedaan
lain antara antara domba dan kambing adalah perilaku mereka makan dan pemilihan
jenis makanan. Domba senang merumput, atau di istilah biologi dan kedokteran
hewan disebut grazing. Domba lebih memilih rumput yang pendek dan lembut atau
gulma sebagai makanannya. Domba merumput dengan sedikit menekuk kaki depannya
dan bertumpu pada kaki depannya. Disisi lain Kambing lebih memilih tumbuhan
sebagai makanannya, terkadang mereka memakan ranting muda dibandingkan rumput.
Kembali daam istilah biologi atau kedokteran hewan mereka di sebut hewan
browser. Domba sangat tangkas dan dapat berdiri dengan kaki belakangnya untuk
mencapai ranting yang tinggi. Domba dan kambing mempunyai perilaku yang agak
berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kambing lebih “pintar” dibandingkan dengan
Domba karena kambing memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sangat tangkas.
Kambing lebih mandiri atau soliter dibandingkan dengan domba yang biasanya
memilih untuk berkelompok. Domba akan menjadi sangat gelisah jika sudah
dipisahkan dari sisa kawanannya, tidak seperti kambing. Namun, kecenderungan
domba untuk berkelompok ini merupakan salah satu metode mereka untuk melindungi
kawanannya dari serangan hewan pemangsa. Sebenarnya tidak ada yang lebih pintar
atau lebih bodah antara keduanya. Hanya saja keduanya memiliki perilaku yang
berbeda satu sama lain. Perilaku ini telah di desain sedemikian rupa sehingga
mereka dapat bertahan hidup di alam.
PERANAN KAMBING DAN DOMBA
1.Kebutuhan Domba dan Kambing untuk Kurban Makna kurban untuk umat Islam
adalah prosesi penyembelihan ternak untuk mendekatkan diri pada Allah SWT
dengan syarat-syarat dan tatacara yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan
Rasulullah. Jadi pelaksanaan qurban semata-mata hanya untuk meningkatkan
ketakwaan dan mendekatkan diri pada Allah SWT, hal ini sesuai dengan dengan
firmanNya dalam QS Al-Hajj:37 yang menyatakan bahwa daging-daging dan darah
(hewan kurban) itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridloan) Allah, tetapi
ketaqwaan kamulah yang mencapainya. Selanjutnya dalam suatu hadits dinyatakan
bahwa Tidak ada satu pun perbuatan manusia yang paling disukai Allah SWT pada
Hari Raya Iedul Adha selain berkurban. Sesungguhnya darah yang mengalir itu
akan lebih cepat sampai kepada Allah SWT sejak darah itu jatuh di permukaan
bumi (HR At-Tirmizi dan Ibnu Majjah).
Atas dasar
firman dan hadits yang telah disebutkan di atas dapat diprediksi bahwa dengan
semakin bertambah umat Islam di Indonesia dan sejalan pula dengan meningkatnya
ketaqwaan serta meningkatnya perekonomian umat, maka kebutuhan hewan kurban
akan meningkat secara linear atau dapat dikatakan bahwa bahwa peningkatan
populasi penduduk yang beragama Islam akan meningkatkan kebutuhan hewan kurban
dalam situasi ekonomi yang kondusif.
2.sebagia obat
Susu kambing, masih jarang
dikonsumsi, Susu kambing adalah minuman yang tidak kalah bergizinya
dibandingkan dengan susu sapi. Bahkan keluhan-keluhan kesehatan yang sering
dijumpai akibat minum susu sapi tidak pernah ditemui beritanya pada orang-orang
yang mengkonsumsi susu kambing. Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi
konsumen yang mempunyai alergi terhadap susu sapi. Boleh jadi itulah hikmahnya
mengapa dalam riwayat-riwayat shahih tentang kehidupan Nabi Muhammad saw dan
sahabat-sahabatnya kita temui kisah mereka minum susu kambing, dan bukan susu
sapi! Namun, manfaat susu kambing sayangnya masih belum disadari oleh
kebanyakan kaum muslimin termasuk bangsa Indonesia yang merupakan penduduk
muslim terbanyak di dunia. Sebagaimana di negara-negara Eropa Barat dan Amerika
Serikat, di Indonesiapun susu sapi dan berbagai produk olahannya lebih
memasyarakat dan lebih mudah dijumpai di pasaran dibandingkan dengan susu
kambing. Sunnah Rasulullah yang telah dilupakan Rasulullah saw. pernah
bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dalam HR. Muslim bahwa Islam datang
dalam keadaan asing dan pada akhirnya akan datang suatu masa di mana Islam akan
menjadi asing kembali. Karena dalam memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran
Islam seorang muslim diperintahkan Allah SWT. untuk meneladani Rasulullah saw. (QS.
33: 21)[1], maka dalam sejarahnya terdapat pula masa di mana praktek meneladani
semaksimal mungkin seluruh sikap dan perilaku sehari-hari Rasulullah â??
termasuk kebiasaan makan dan minumnya â?? mengalami masa awal yang asing dan
masa kemudian yang asing pula. Di antara jenis minuman yang biasa diminum oleh
Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah
diperah dari ambing kambing (kisah Abdullah bin Masâ??ud pada masa remaja saat
dia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Muâ??aith)[2]. Namun, berapa persen
dari penduduk muslim di seluruh dunia ini â?? terlepas dari kemampuan
ekonominya â?? yang punya kebiasaan minum susu kambing? Atau lebih spesifisik
lagi: berapa persen dari seluruh kaum muslimin di dunia ini yang tahu akan manfaat
susu kambing? Sulit untuk menemukan adanya data statistik aktual tentang jumlah
konsumsi susu kambing di seluruh dunia, apalagi di negara-negara yang
penduduknya sebagian besar muslim karena pada umumnya data internasional
tentang produksi, konsumsi dan kebutuhan susu ternak yang didokumentasikan
dengan baik adalah untuk susu sapi3. Bahkan tidak ada data dunia untuk jumlah
populasi ternak ruminant kecil (kambing dan domba) yang dibedakan tujuan
produknya (sebagai pemasok daging, serat wol, kulit ataukah susu). Padahal
Allah SWT. telah berfirman dalam Al Qurâ??anul Karim: â??Maka makanlah yang
halal lagi baik (thoyyib) dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembahâ?? (QS. 16
:114). Kebanyakan kaum muslimin baru tiba pada tahap halal, belum sampai
tahapan thoyyib. Padahal kalau kita menganalogikan dengan kedudukan sholat
wajib dan membayar zakat yang selalu diperintahkan Allah secara bersama-sama
dalam sebuah ayat (contohnya di dalam QS. 2: 83, 5: 12, 19: 55 dan 21: 73)
untuk menunjukkan pentingnya hal yang kedua yang tidak dapat dipisah-pisahkan
dari hal yang pertama (riwayat Abu Bakar Ash Shiddiq r.a. memerangi kaum
muslimin yang enggan membayar zakat meskipun mereka tidak meninggalkan
sholat)[4], maka semestinya pengetahuan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
thoyyib pun tidak boleh dipisahkan dari yang halal. Maka hendaknya kita tidak
berpuas diri dengan mengetahui makanan dan minuman yang halal saja, melainkan
hendaknya kita juga menambah pengetahuan kita akan ke-thoyyib-an makanan dan
minuman halal, termasuk susu. 3.sumber ekonomi (ternak kambing dan domba)
Dari Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Ternak di
Bogor dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di Indonesia sangat cocok bagi
budidaya kambing dari jenis yang bisa dijadikan sekaligus pemasok susu dan
daging, yakni peranakan antara kambing kacang dan kambing Etawah yang berasal
dari India dan dikenal dengan kambing . Dalam laporan penelitian itu disarankan
agar ternak kambing yang jantan dibesarkan untuk dimanfaatkan dagingnya,
sedangkan ternak yang betina dibesarkan untuk diambil susunya. Diperhitungkan
bahwa satu ekor kambing PE dapat mencukupi kebutuhan protein hewani asal susu
untuk sebuah keluarga dengan 5 orang anggota keluarga. Budidaya kambing ini
sudah menunjukkan keberhasilan di beberapa daerah sehingga sangat potensial
untuk dijadikan proyek nasional bagi negara kita yang mayoritas penduduknya
masih sangat rendah status gizi dan kemampuan ekonominya.
Selasa, 26 Mei
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik
flora maupun fauna.
Kekayaan keragaman hayati ini
membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi
kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral.
Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan
(nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai
kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu
pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan.
Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul
“Keragaman Hewani Vertebrata dan Invertebrata”
B. Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Pengertian dan perbedaan hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.
2. Filum : yang termasuk hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.
3. Sistem pencernaan pada hewan Vertebrata dan Invertebrata
C. Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah
1. Sebagai salah satu syarat mengikuti UN/UAM
2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan vertebrata dan hewan invertebrata
3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan vertebrata dan
invertebrata
D. Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik
study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari
beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu
ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam Karya tulis ini.
BAB II
KERAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DAN HEWAN INVETEBRATA
A. Hewan Vertebrata
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang
bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih
sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali
yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki
perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang
tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah
memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan
pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang
bertulang belakang:
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak
ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk
pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai
dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang
operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di
sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin
berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia
artinya hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
a. Kelas Pisces (Ikan)
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
- Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
- Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
- Tubuh terdiri atas Kepala
- Rangka tersusun atas tulang sejati
- Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
- Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan
posisi berenang
Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
2. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
3. Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae
4. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
5. Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
Familia : scombridae
Species : tongkol (enthymus palamys)
6. Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (salmosalor)
7. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae
b. Kelas Amphibia
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:
- Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
- Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
- Hewan bernafas dengan paru-paru
dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di
darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit,
setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor
menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh
paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
- Jantung beruang tiga yaitu dua
serambi dan satu bilik.
- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi
di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)
c. Kelas reftilia (hewan melata)
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
- Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
- Bernafas dengan paru-paru
- Berdarah dingin (porkoliokonal)
yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
- Umumnya bersifat avivar
(bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
- Jantung terdiri dari empat ruang
yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo crocodilia
Familia : crocodylidae
Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
2) Ordo chelonia
Familia (1) : crocodylidae
Species : penyu (chelaina nydas)
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (try ony x cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura-kura (euora ambirinesis)
3) Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (hemidacty frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (voronus komodensis)
biawak (voronus salvator
4) Ordo Aphidia
Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya
d. Kelas aves (burung)
Ciri utama aves sebagai berikut:
- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan
baik
- Berdarah panas (homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang
dengan baik
- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk
(fertilisasi internal)
- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik
di sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines
Familia : columbidal
Species : perkutut (geopilia striata)
2) Ordo coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : telengket (harcy concholm)
3) Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae
Species : bangau (reptotilas javanicus)
Familia (2) : rassidal
Species : mordar (parphyrio albus)
4) Ordo nato tores
Familia (1) : laridae
Species : dara laut
Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (anus koshos)
Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (aptenodytes SP)
5) Ordo rapaces
Familia (1) : fontanida
Species : alap-alap (falco papuanus)
Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (suba kukua)
e. Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan
paus, lumba-luma
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla
Species : Topis (clocidura marina)
Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2) Ordo insectivora
Species : cecurut (cocidura mosina)
Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro chiroptera SP)
Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala
Species : kucing (fell is catus)
Singa (fell is lion)
Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan indicus)
Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus-bubalus)
Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri)
3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan dapat
terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang
mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara
kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
1. Sistem Pencernaan pada ikan
Misalnya, ikan mas mempunyai
saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu
tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak
mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya.
Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan
2. Sistem pencernaan pada amphibia
Sebagai contohnya adalah katak
mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, kloaka.
Untuk membantu menelan makanan,
yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar
pencernaan yaitu hati dan pankreas.
3. Sistem pencernaan pada reptilia
Seperti dicontohkan kadal yang
mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,
usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan.
Lambung pada reptilia bentuknya
sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.
4. Sistem pencernaan pada burung
Sebagai contoh burung merpati
mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas,
keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.
5. Sistem pencernaan pada mamalia
Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian
yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan
perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut
melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan
kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke
dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.
B. Hewan Invertebrata
1. Pengertian
Hewan Invertebrata adalah yang
tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih
sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga
sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan
hewan invertebrata.
2. Filum-filum hewan invertebrata
a. Filum frotozoa
Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan
tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau
vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif
konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi
beberapa kelas:
1) Kelas hewan berambut getar (cikata)
2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
3) Kelas hewan berspora (sporozoa)
4) Kelas hewan berbulu cambuk
(flogellato)
b. Filum forifera (hewan berfori)
Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan
yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan
bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil
pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang
biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Forifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh;
seghpha SP, charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP
c. Filum coelentrata (hewan
berongga)
Coelentrata berasal dari kata
coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk
yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoa
d. Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan
hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan
ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan
tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.
Platyhelminthes terbagi ke dalam
tiga kelas yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing
berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)
e. Filum Mollusca (hewan lunak)
Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh
cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem
pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran
Mollusca dibedakan menjadi 4
kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan siput)
3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineura
f. Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)
Kata di atas berasal dari bahasa
Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum
echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi
tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka
dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat
besar.
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut (asteroidal)
2) Kelas landak laut (echinoidal)
3) Kelas bintang laut (opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong (holothuroidae)
g. Filum antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah species
yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas
dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai
peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami
metamorfosis (perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba (arachoidae)
3) Kelas udang-udangan (erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)
3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan
hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri.
Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra
sel.
Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang
mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan
tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang
menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan
makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari
sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
b. Sistem pencernaan pada golongan
hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas
mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.
Bagian depan kerongkongan agak
membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan
membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di
tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang
kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
c. Sistem pencernaan pada hewan insecta
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan
sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan
ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut.
Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan
dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan
lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa
makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
- Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang struktur
tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang
mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan
kumpulan saraf dari otak
- Hewan invertebrata yaitu hewan
yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan
anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang
belakang/pinggang.
B. Saran
- Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga
dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan
khususnya di lingkungan kita.
- Kepada para pembaca kalau ingin
lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah
yang memuat tentang keanekaragaman hewan.