Kamis, 29 Maret 2012

Penyakit Pankreas, Apa itu?






Health News Wed, 29 Aug 2007 11:45:00 WIB
Pak Mur. orangnya gemuk. Umur 54. Selama ini sehat-sehat saja, tetapi belakangan kedapatan kencing manis. Yang terganggu kelenjar pankreasnya, yaitu kelenjar di sekitar lambung. Ia kena penyakit pankreas, kata seorang kerabatnya. Kenapa bisa begitu?

Kelenjar pankreas tidak sepopuler lever atau jantung. Ia jarang disebut karena memang tidak sebermasalah seperti organ tubuh lain. Hanya disebut sesekali saja, meski sesungguhnya punya peran yang tidak kecil. Setidaknya untuk fungsi pencernaan.

Selain memproduksi hormon insulin, pankreas atau disebut kelenjar ludah perut juga menghasilkan sejumlah enzim. Enzim yang diproduksinya berfungsi membantu pencernaan makanan yang kita konsumsi. Ada enzim pemecah karbohidrat, selain pemecah lemak, dan protein. Dengan demikian laju metabolisme apa saja yang kita santap akan lancar prosesnya berkat kehadiran enzim-enzim pankreas.

Enzim yang diproduksi dialirkan melalui saluran ke dalam usus duabelas jari. Setelah makanan digiling dan dicampur dengan asam lambung, proses selanjutnya berlangsung di dalam usus duabelas jari sebagai kelanjutan dari lambung sebelum masuk ke usus halus, tempat sebagian besar sari makanan yang sudah diolah menjadi zat gizi yang bisa diserap oleh usus memasuki aliran darah.

Sebagaimana organ tubuh umumnya, kelanjar pankreas juga bisa terganggu fungsinya. Siapa pengganggu pankreas juga tak berbeda dengan pengganggu fungsi organ tubuh lain, yakni infeksi dan radang, selain kemungkinan oleh tumbuhnya tumor dan kista.

Setiap terjadi gangguan pada pankreas, apa pun bentuk dan penyebabnya, yang akan muncul tentu gangguan fungsi. Oleh karena fungsinya memproduksi hormon insulin dan enzim perut, gejala dan keluhan yang muncul pun seputar gangguan insulin dan enzim.

Pancreatitis

Dari sekian jenis penyakit pada pankreas, paling sering jenis penyakit meradangnya kelenjar yang ukurannya tak lebih besar dari telapak tangan anak. Penyebab peradangan pankreas tidak selalu jelas. Bisa muncul akibat komplikasi virus gondong (mumps, parotitis), gangguan batu empedu, jejas (trauma) sehabis pembedahan perut, pada mereka yang tinggi kadar lemak darah (hyperlipidemia), pada yang kelenjar anak gondoknya terlalu aktif (hyperparathyroidism), selain pengaruh obat-obatan, serta pada peminum alkohol.

Sepertiga kasus meradangnya pankreas, tak diketahui sebabnya. Mendadak saja terjadi peradangan. Berat-ringannya keluhan penyakit yang terlihat dan terasa tergantung seberapa luas peradangan dan atau infeksi mengenai sosok kelenjar ini.

Pancreatitis atau meradang dan terinfeksinya pankreas awalnya muncul dadakan (acute). Setelah seseorang pernah punya riwayat pancreatitis, suatu waktu pancreatitis-nya bisa kambuh berulang (acute relapsing).

Dan bila penyakitnya terus berulang, sehingga struktur dan fungsi kelenjarnya berubah secara menetap, akan menjadi pancreatitis yang menahun dan kemungkinan juga bisa berulang (chronic relapsing). Bisa saja terjadi, kendati sudah sekian lama mengidap pancreatitis, penyebabnya belum tentu sudah dikenali.

Muncul Mendadak

Pada orang yang tak ada turunan kencing manis, tidak ada risiko tetapi mendadak muncul gejala kencing manis atau gula darahnya tinggi, kecurigaan akan adanya gangguan pankreas harus dipikirkan seperti terjadi pada kasus Pak Mur di atas.

Pak Mur. sama sekali tidak ada risiko kencing manis. Awal gangguan pankreasnya kebetulan mengenai bagian kelenjar yang memproduksi insulin. Akibatnya, produksi insulin menurun, lalu muncul gejala diabetes.

Dan ini bukanlah diabetes sejati, melainkan diabetes akibat adanya gangguan pankreas yang biasanya sementara waktu saja pada orang yang sesungguhnya tidak berisiko diabetes.

Selain gangguan insulin, bisa sekaligus mengalami gangguan fungsi enzim juga. Oleh karena salah satu enzim pankreas bersifat menghancurkan protein, dengan adanya infeksi di sana, enzim yang tumpah akan merusak jaringan di sekitar rongga perut seperti mengenai selubung rongga perut, lempeng penggantung usus, ginjal, dan limpa. Selain itu bisa terjadi pula perlukaan pada pembuluh darah, pembentukan kista, pernanahan, dan kematian jaringan.

Perut Melilit

Oleh karena gejalanya belum tentu selalu muncul gejala kencing manis, gejala nyeri perut hebat harus dicurigai sebagai gangguan pankreas juga. Tentu bukan sekadar nyeri perut melilit biasa, biasanya disertai demam, nyerinya menjalar ke belakang, beberapa menit sampai beberapa jam, dan biasanya menetap.

Tak jarang nyeri perut berkembang menjadi kolik. Bila dibawa bergerak, nyeri bertambah hebat. Bahkan sekadar menghela napas, bangkit dari duduk sudah menambah hebat nyeri perutnya. Duduk sambil menekukkan pinggang bisa mencetuskan nyeri perut hebat tersebut. Bila terjadi perdarahan rongga perut, kemungkinan bisa sampai syok juga. Pasien bisa langsung pingsan.

Syok umumnya terjadi karena perdarahan menyeluruh di dalam rongga perut. Pembuluh darah yang terkena pengaruh enzim mengalami kerusakan jaringan oleh kerja enzim, menimbulkan perdarahan menyeluruh pada saluran pencernaan.

Syok diperburuk oleh berkurangnya kadar kalsium (Ca) jika penyebab pancreatitis-nya oleh faktor kelebihan hormon anak gondok (hyperparathyroidism).

Membaca Laboratorium

Kadar salah satu enzim pankreas, yakni amilase yang meningkat dapat dibaca dari hasil laboratorium darah. Bila ringan saja, akan kembali normal setelah sepuluh hari. Namun, bila menetap selama berbulan-bulan, bisa jadi akan membentuk sejenis kista pada pankreas (pseudocyst), kalau bukan berkembang menjadi kanker pankreas.

Selain enzim, kadar bilirubin (empedu) dalam darah ada kemungkinan ikut meningkat juga bila faktor penyebabnya ada pada saluraan empedu yang tersumbat batu empedu. Ini terjadi pada seperempat kasus.

Kemungkinan lain, kadar kalsium mungkin turun, sel darah putih meningkat tinggi. Bila dilakukan pemeriksaan pencitraan perut, mungkin tampak terbentuknya pengapuran pankreas (calcification), adanya gangguan gerakan usus (ileus), tampak sumbatan saluran empedu, selain kemungkinan selubung paru-paru bawah (pleural effusion).

Bila penyebabnya batu empedu, dalam pencitraan perut, batu empedu akan mudah kelihatan. Selain itu, kemungkinan tampak gambaran kandung empedu dan atau saluran empedu yang meradang.

Untuk melihat itu semua, pemeriksaan teropong rongga perut (laparoskopi) akan membongkar apa yang sudah terjadi di rongga perut. Bila tampak perdarahan hebat di rongga perut, tergolong di kasus berat dan buruk prognosisnya.

Terapi Penyebabnya

Selain mengatasi langsung keadaan penyakit yang biasanya tergolong gawat darurat, dengan menyedot enzim yang tumpah di rongga perut, produksi enzim pankreas perlu dikendalikan, makan sementara melalui pipa dari hidung, dan semua aktivitas cerna dikendurkan.

Ancaman kekurangan cairan segera diatasi dan untuk meredakan nyeri perutnya diberikan obat antinya. Oleh karena nyeri perut melilit sering tak tertahankan, perlu tindakan pembiusan lokal sumsum tulang untuk meredamnya, selain pemberian antibiotika untuk proses infeksi rongga perut akibat cemaran tinja di rongga perut.

Faktor penyebabnya tentu perlu dikoreksi. Batu empedu diangkat, lemak darah diturunkan, gangguan kelenjar anak gondok diatasi. Termasuk jika terjadi gejala kencing manis, perlu diberikan obat antidiabetes juga yang biasanya akan menyembuh sendiri setelah penyebab pancreatitis-nya diatasi.

Jika penyebabnya obat-obatan seperti golongan thiazide (obat darah tinggi), kortikosteroid, sulfasalazine (obat maag), jenis obat ini perlu disingkirkan agar tidak berulang menimbulkan kekambuhan. Kebiasaan minum alkohol pun perlu dihentikan.

Sudah disebut gangguan pankreas juga dapat muncul oleh kanker. Keluhan, gejala, dan tanda penyakitnya kurang lebih sama memperlihatkan sebentuk gangguan fungsi pankreas sebagaimana sudah disebut di atas.

Sekadar serangan penyakit atau gangguan lever pun, jika sampai mengganggu pankreas, gejalanya akan menimbulkan tanda menyerupai penyakit lever, yakni kulit dan kencing menjadi kuning tengguli. Gejala kuning ini muncul akibat empedu yang tersumbat alirannya (posthepatic) ketika memasuki usus duabelas jari.

Jadi kasus Pak Mur di atas yang terserang pancreatitis dadakan, sudah selesai diatasi dan sudah menyembuh. Gejala kencing manisnya sudah tidak ada lagi, sehingga obat kencing manisnya sudah tidak perlu dilanjutkan lagi.

Yang perlu diwaspadai, serangan pancreatitis bisa datang berulang. Satu yang perlu terus diperhatikan, singkirkan faktor penyebabnya. Pada Pak Mur, faktor kelebihan kadar lemak darah (hyperlipidemia) yang menjadi biang keladinya.

Nasihat buat Pak Mur, ia dilarang tetap gemuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar