Mikrobiologi Pertanian
Mikrobiologi pertanian adalah ilmu
yang mempelajari tentang peranan mikroba dalam bidang pertanian. Mikrobiologi
Pertanian merupakan penggunaan Mikrobiologi untuk tujuan memecahkan
masalah-masalah praktis di bidang pertanian. Dengan demikian dapat dirumuskan
tugas dari Mikrobiologi Pertanian adalah mempelajari dan memanfaatkan mikrobia
sebaik mungkin guna meningkatkan produksi pertanian baik kuantitas maupun
kualitas dan menekan kemungkinan kehilangan produksi karena berbagai sebab.
Bidang pertanian juga mempunyai
peran dalam penambatan nitrogen, mikororganisme tersebut adalah (baktero
fotosintesis, Azotobacter, Clostridium dan Rhizobium). Proses penambahan utama
terdiri atas dua reaksi yang terpisah, yaitu
1) pembentukan reduktan,
2) pengikatan gas nitrogen.
ATP diperlukan untuk reaksi pertama
yang elektronnya diteruskandari feredoksin terduksi ke reduktan yang hinggga
kini belum diketahui paada reaksi kedua nitrogen ditambatkan pada protein
(nitrogenase) yang mengandung molibdenum, besi dan sulfur, diperlukan untuk
pemanfaatan kembali senyawa-senyawa sulfur untuk pertumbuhan tanaman.
Pembentukan H2S dari penguraian protein dapat diselesaikan oleh berbagai
bakteri heterotrof. Dikarenakan pada dasarnya semua protein mengandung sistein
dan metionin – asam amino yang mengandung sulfur – penguraian protein yang
lengkap melepaskan sulfur sebagai sulfied. Beberapa kelompok mikroorganisme
yang melaksanakan daun sulfur adalah kelompok bakteri yang berbentuk benang
yang melayang.
Bakteri nitrifikasi adalah
bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang
berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
yaitu:
- Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
Reaksi nitritasi
- Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Reaksi nitratasi
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi
sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman
yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air
minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang
di permukaan air menjadi berlimpah.
Pemanfaatan Mikrobia dalam Produksi
Pertanian Dilakukan Melalui:
- Pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah dengan memanfaatkan mikrobia yang berperan dalam siklus Nitrogen (mikrobia penambat nitrogen, mikrobia amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi), Fosfor (mikrobia pelarut fosfat), Sulfur (Mikrobia pengoksidasi sulfur), dan Logam-logam (Fe, Cu, Mn, dan Al),
- Pemeliharaan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia penekan organisma pengganggu tanaman (OPT),
- Pemulihan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia pendekomposisi / penyerap senyawa-senyawa toksik terhadap mahluk hidup (Bioremediasi),
- Pemacuan pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan mikrobia penghasil fitohormon.
Pengertian Rhizobium sp.
Rhizobium (yang terkenal adalah Rhizobium leguminosarum) adalah
basil yang gram negatif yang merupakan penghuni biasa didalam tanah. Bakteri
ini masuk melalui bulu-bulu akar tanaman berbuah polongan dan menyebabkan
jaraingan agar tumbuh berlebih-lebihan hingga menjadi kutil-kutil. Bakteri ini
hidup dalam sel-sel akar dan memperoleh makanannya dari sel-sel tersebut.
Biasanya beberapa spesies Actinomycetes kedapatan bersama-sama dengan Rhizobium
sp dalam satu sel.
Bakteri nitrogen adalah
bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat
diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara,
bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen
yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman
polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau
bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak
digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.
Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain
bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri
dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali
atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup.
Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan
tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar